Rabu, 18 Juli 2018

Perbedaan Makna Plagiarism Dan Similarity


Memahami plagiarisme wajib memahami makna dan definisinya, implikasinya dan logikanya. Plagiarisme biasanya merupakan problem adab tetapi sanggup juga menjelma problem aturan tergantung situasinya. Meskipun seseorang yang melakukannya tidak sanggup dikenakan tindakan aturan untuk meniru konten, meskipun mereka niscaya akan bertanggung jawab, ini tidak demikian bagi penerbit.

Penerbit goresan pena di bidang akademis menyerupai penelitian mahasiswa, dosen, atau peneliti sering dihadapkan pada pertanyaan apakah isi bahan termasuk dalam ruang plagiarisme. Dalam kasus menyerupai itu mungkin mempunyai kegunaan untuk sanggup membedakan antara plagiarisme, similarity dan pelanggaran hak cipta.

Perbedaan antara plagiarisme dan similarity
Ketika konten dari bahan yang diberikan, baik itu artikel, ulasan atau kertas, yang dipublikasikan dalam penerbit atau di social media mempunyai kesamaan dengan bahan lain tersebut sanggup terlihat. Namun, kasus tersebut tidak secara otomatis sanggup disimpulkan bahwa konten yang bersangkutan telah dijiplak. Pada kasus menyerupai ini berarti bahwa konten yang menyerupai atau mempunyai Similarity dengan bahan lain, kasus menyerupai itu sering ditemukan tetapi tidak disimpulkan praktik yang tidak jujur ​​atau ilegal.Khususnya dalam makalah akademis, persentase tinggi dari persamaan kesamaan sanggup dengan gampang dijelaskan melalui perbandingan dan analisis isi dan konteksnya. Mengutip judul kertas lain akan dideteksi sebagai kesamaan(Similarity). Begitu juga nama, judul buku atau bibliografi, acuan dan kutipan, frasa umum, dan konstruksi, dll. Meskipun serupa, mereka tidak memenuhi syarat sebagai plagiarisme alasannya ialah plagiarisme menyiratkan penggunaan karya atau wangsit orang lain seakan-akan itu milik mereka sendiri.Contoh kasus yang sanggup diambil misalnya, ulasan makalah akademis menyerupai skripsi, thesis, desertasi, jurnal ilmiah. Konten makalah akademis semacam itu akan menampilkan banyak kutipan dari kertas asli. Selain itu, itu juga akan meliputi banyak persamaan lain alasannya ialah parafrase, memakai konsep yang sama dan sebagainya. Oleh alasannya ialah itu, kalau anggapan diberikan tidak sanggup dikategorikan sebagai plagiarisme. 

Menurut rujukan dari situs turnitin.com yang merupakan rujukan cek plagiarism dari kemenristekdikti.

Sebuah goresan pena yang megandung plagiarism ditentukan oleh pelatih untuk melihat kertas dan laporan orisinalitas untuk memilih apakah sesuatu itu plagiarisme, dan sejauh mana — plagiarisme yang disengaja, plagiarisme yang tidak disengaja, tidak pantas / tidak ada kutipan, atau hanya kebetulan belaka. Praktik terbaik dari para pelatih menawarkan bahwa Turnitin OriginalityCheck dipakai sebagai alat pengajaran untuk menangani kutipan dan kejujuran akademik, tidak hanya sebagai alat hukuman. 

Sumber:
http://blog.checkforplagiarism.net/telling-the-difference-between-plagiarism-and-similarity/
https://www.turnitin.com/blog/plagiarism-or-similarity

Tidak ada komentar:

Posting Komentar