Rabu, 29 Agustus 2018

Membuat Website Anti Copy Artikel


Sempat aku berpetualang ke beberapa artikel blog yang berbicara mengenai topik yang setidaknya hampir sama; yaitu ihwal script anti right-click, anti copy (ctrl+C), anti text-selection, dan anti dragging (biasa dipakai untuk copy gambar dengan cara dragging/menggeser). Sayangnya, sebagian besar menyebutnya sebagai script anti copas. Padahal, secara logika, script-script tersebut fungsinya hanya untuk "mematikan" sebagian fitur browser saja, bukan untuk menghindarkan dari tindakan copy paste. Fungsinya hanya mengurangi kemungkinan/peluang teks atau gambar dicopas, namun sama sekali TIDAK BISA menghindarkan tindakan copas. Maksudnya? Tukang copas kini pada pinter, booo! Jika mereka tidak sanggup copy pribadi dari halaman web alasannya dihalangi beberapa script, biasanya mereka akan membuka page source (firefox) atau view-source (chrome), kemudian mengcopy text, bahkan code javascript, HTML, atau CSS yang mereka inginkan. Makara kesimpulannya, nonsense kalo ada script yang berfungsi sebagai anti copas.

Topik yang aku bicarakan pada artikel ini sama sekali tidak berkaitan dengan script di atas. Melainkan mengenai memberi tanda tertentu pada sebagian teks atau artikel yang dicopy paste. Mungkin sebagian besar dari anda sudah memakai script ini, dan sebagian memakai script yang hampir sama namun melalui layanan sebuah website, tynt.com. Ada beberapa proses yang mesti dilewati untuk memakai tynt.com. Bahkan saat memakai scriptnya di blog, ada beberapa proses muat terlebih dahulu (tynt akan merekam terlebih dahulu url halaman yang dicopy, menyimpannya dalam database, dst...). Padahal kebanyakan yang dicari hanya satu fiturnya saja, yaitu menampilkan url sumber pada teks yang dicopas.

Nah, alasannya yang disebut sebagai script anti copas sebetulnya tidak ada, memakai script url source ialah salah satu cara lain untuk memperlihatkan bahwa suatu text/artikel mempunyai sumber utama. Minimal anda sanggup mengatakan notifikasi pada si copaser bahwa artikel/teks yang dicopy wajib dicantumi sumber (meskipun si copaser mungkin saja menghapusnya, tahu lah aku isi otak tukang copas). Setidaknya ini merupakan upaya. Dan tidak ada salahnya berupaya, bukan? Copas selamanya tetap ada, dan copaser akan tetap berupaya bagaimanapun caranya untuk mendapat yang ia inginkan. Ibaratkan copas sebagai sebuah kejahatan, maka seorang penjahat akan menghalalkan segala cara dan melaksanakan apapun yang mungkin untuk mendapat yang diinginkan. Jika yang anda inginkan ialah menindak dan menghapus artikel yang dicopas dan dimuat di blog lain, caranya ialah dengan mengontak blog tersebut. Jika dirasa tidak mempan, maka harus ditempuh cara legal, minimal dengan memakai DMCA Notice. Selain itu, tidak ada cara lain lagi.

Kembali ke laptop. Karena penggunaan script url source melalui tynt.com harus menempuh beberapa proses tetek bengek, dan juga besar lengan berkuasa pada loading blog, maka aku mengatakan penggunaan script pribadi yang sanggup anda tanam di serpihan body. Script ini awalnya terdiri dari dua jenis, PHP dan Javascript, dan biasa aku gunakan pada website berplatform WordPress. Dengan sedikit modifikasi dan memurnikan ke dalam javascript, script ini sanggup dipakai pada Blogger. Mungkin anda pernah menemui script sejenis. Jika belum, dan tertarik, silahkan gunakan saja :)

<script type='text/javascript'>
function addLink(){var a=document.getElementsByTagName("body")[0];var b;b=window.getSelection();var c="<br/><br/> Sumber: <a href='"+document.location.href+"'>"+document.location.href+"</a><br/>Konten ialah milik dan hak cipta kuliahkomputer.com";var d=b+c;var e=document.createElement("div");e.style.position="absolute";e.style.left="-99999px";a.appendChild(e);e.innerHTML=d;b.selectAllChildren(e);window.setTimeout(function(){a.removeChild(e)},0)}document.oncopy=addLink
</script>

a. Copy script di atas
b. Ganti teks pada serpihan script yang berwarna merah sesuai dengan impian anda
c. Buka dashboard > template > Edit HTML
d. Letakkan di serpihan body (antara <body> dan </body>). Agar tidak mengganggu kinerja script lain dan dimuat belakangan, letakkan sempurna di atas </body> saja. Tag tersebut ada di serpihan paling bontot alias paling bawah sebelum tag epilog </html>, jadi pribadi scroooooooolll aja, bablaaaassss ke bawah.
e. Save template and done.

Contoh hasil teks yang dicopy dan dipaste di media lain (Facebook status editor):
Note: Script ini akan bekerja pada aneka macam jenis teks dan di manapun letaknya, jadi mungkin akan sangat mengganggu user apabila artikel di blog anda memuat script yang dibagi dan bebas dicopy. Makara perlu diperhatikan betul penggunaannya.

Membuat Form Review Jurnal Ojs 3


Dalam proses review naskah, diharapkan adanya formulir review(review form). Formulir review ini  akan  digunakan  oleh  mitra  bestari  atau revieweruntuk  menuliskan  masukan-masukan atau karya pikir atas naskah yang beliau telaah.Tutorial ini menjelaskan cara menciptakan formulir review pada aplikasi Open Journal Systems(OJS)versi 3.

Ikutilah langkah-langkah di bawah ini:
1.Lakukan loginsebagai manager pada OJS Anda

2.Klik sajian Setting > Workflow.

3. Lanjutkan dengan menentukan tab Review. Pada bab Review Forms klik pada menu Create Review Form.


4. Akan tampil kotak Create Review Form. Pada bab Title isikan nama formulir yang Anda buat. Pada bab Description and Instructionsisikan klarifikasi dan instruksi dalam mengisi formulir. Lanjutkan dengan mengklik tombol Save.


5. Anda akan kembali ke halaman sebelumnya, akan tampil daftar formulir review yang telah Anda buat. Klik pada tanda ► yang ada di samping formulir yang Anda buat, lalu klik tombol Edit.


6. Akan tampil kotak Edit. Klik tab Form Items. Sekarang Anda siap melengkapi item-item untuk formulir review. Klik sajian Create New Item.


7. Akan tampil kotak Create New Item.


8. Pada bab Item, tuliskan nama item yang akan diisi oleh reviewer. Misalnya “Write your comment about title and abstract of manuscript. ”, alasannya yaitu nantinya akan meminta masukan reviewer terkait judul dan ajaib naskah. Sesuaikan dengan kebutuhan jurnal Anda.
9. Beri tanda cek pada opsi Reviewer required to complete item , artinya reviewer nanti harus mengisi isian ini.
10. Beritanda cek pada opsi Included in message to author , artinya pesan ini akan dikirimkan ke penulis.
11. Pada Choose item type, ada beberapa pilihan, dalam hal ini pilihlah Extended text box, sehingga reviewer sanggup mengetikkan masukan dalam bentuk goresan pena yang panjang sanggup dalam beberapa baris, bukan kata tunggal (Single word) dan bukan kalimat satu baris (Single line).
12. Bila diperlukan, Anda sanggup menentukan tipe Checkboxes, sehingga reviewer sanggup menentukan satu atau lebih opsi yang disediakan.
13. Bila diharapkan juga, Anda sanggup menentukan tipe Radio buttons, sehingga reviewer hanya sanggup menentukan satu opsi dari beberapa opsi ya ng disediakan.
14. Bila diharapkan juga, Anda sanggup menentukan tipe Drop - down box, sehingga reviewer hanya sanggup menentukan satu opsi dari beberapa opsi yang disediakan.
15. Opsi - opsi pilihan sanggup dibentuk dengan mengklik sajian Add Item pada bab Response Options.
16. Klik tombol Save. Anda akan kembali ke bab Form Items. Ulangi prosesnya dengan mengklik Create New Item untuk menciptakan item yang lain hingga formulir review Anda lengkap. Gambar di bawah yaitu formulir review yang penulis buat


17. Untuk melihat pratayang formulir, klik sajian Preview Form.


18. Proses pembuatan item akibat dengan mengklik tab Review Form dan klik tombol Save. Anda akan kembali ke daftar formulir review yang telah dibuat.

19. Klik pada ► lalu klik sajian Copy untuk memalsukan formulir yang telah Anda buat. Penggandaan ini bermanfaat kalau nanti Anda perlu menciptakan formulir yang gres dengan beberapa modifikasi dari yang lama.
20.Untuk mengaktifkan formulir yang telah Anda buat ini beri tanda cek pada kotak Active di samping nama formulir.


21.Akan tampil kotak dialog. Klik tombol OK untuk mengaktifkannya.




22.Sekarang formulir review telah siap dipakai dalam proses review naskah.
23.Pada sisi editor, kalau editor meng-assign reviewer, maka editor sanggup menentukan formulir review yang telah Anda buat tersebut.


24. Berikut ini tampilan dihalaman reviewer


Demikian klarifikasi cara menciptakan review form pada OJS versi 3. Semoga Bermanfaat.

Sumber: http://ilmukomputer.org/2018/06/01/membuat-review-form-di-ojs-3/

Selasa, 28 Agustus 2018

Membuat Website Anti Copy Artikel


Sempat aku berpetualang ke beberapa artikel blog yang berbicara mengenai topik yang setidaknya hampir sama; yaitu ihwal script anti right-click, anti copy (ctrl+C), anti text-selection, dan anti dragging (biasa dipakai untuk copy gambar dengan cara dragging/menggeser). Sayangnya, sebagian besar menyebutnya sebagai script anti copas. Padahal, secara logika, script-script tersebut fungsinya hanya untuk "mematikan" sebagian fitur browser saja, bukan untuk menghindarkan dari tindakan copy paste. Fungsinya hanya mengurangi kemungkinan/peluang teks atau gambar dicopas, namun sama sekali TIDAK BISA menghindarkan tindakan copas. Maksudnya? Tukang copas kini pada pinter, booo! Jika mereka tidak sanggup copy pribadi dari halaman web alasannya dihalangi beberapa script, biasanya mereka akan membuka page source (firefox) atau view-source (chrome), kemudian mengcopy text, bahkan code javascript, HTML, atau CSS yang mereka inginkan. Makara kesimpulannya, nonsense kalo ada script yang berfungsi sebagai anti copas.

Topik yang aku bicarakan pada artikel ini sama sekali tidak berkaitan dengan script di atas. Melainkan mengenai memberi tanda tertentu pada sebagian teks atau artikel yang dicopy paste. Mungkin sebagian besar dari anda sudah memakai script ini, dan sebagian memakai script yang hampir sama namun melalui layanan sebuah website, tynt.com. Ada beberapa proses yang mesti dilewati untuk memakai tynt.com. Bahkan saat memakai scriptnya di blog, ada beberapa proses muat terlebih dahulu (tynt akan merekam terlebih dahulu url halaman yang dicopy, menyimpannya dalam database, dst...). Padahal kebanyakan yang dicari hanya satu fiturnya saja, yaitu menampilkan url sumber pada teks yang dicopas.

Nah, alasannya yang disebut sebagai script anti copas sebetulnya tidak ada, memakai script url source ialah salah satu cara lain untuk memperlihatkan bahwa suatu text/artikel mempunyai sumber utama. Minimal anda sanggup mengatakan notifikasi pada si copaser bahwa artikel/teks yang dicopy wajib dicantumi sumber (meskipun si copaser mungkin saja menghapusnya, tahu lah aku isi otak tukang copas). Setidaknya ini merupakan upaya. Dan tidak ada salahnya berupaya, bukan? Copas selamanya tetap ada, dan copaser akan tetap berupaya bagaimanapun caranya untuk mendapat yang ia inginkan. Ibaratkan copas sebagai sebuah kejahatan, maka seorang penjahat akan menghalalkan segala cara dan melaksanakan apapun yang mungkin untuk mendapat yang diinginkan. Jika yang anda inginkan ialah menindak dan menghapus artikel yang dicopas dan dimuat di blog lain, caranya ialah dengan mengontak blog tersebut. Jika dirasa tidak mempan, maka harus ditempuh cara legal, minimal dengan memakai DMCA Notice. Selain itu, tidak ada cara lain lagi.

Kembali ke laptop. Karena penggunaan script url source melalui tynt.com harus menempuh beberapa proses tetek bengek, dan juga besar lengan berkuasa pada loading blog, maka aku mengatakan penggunaan script pribadi yang sanggup anda tanam di serpihan body. Script ini awalnya terdiri dari dua jenis, PHP dan Javascript, dan biasa aku gunakan pada website berplatform WordPress. Dengan sedikit modifikasi dan memurnikan ke dalam javascript, script ini sanggup dipakai pada Blogger. Mungkin anda pernah menemui script sejenis. Jika belum, dan tertarik, silahkan gunakan saja :)

<script type='text/javascript'>
function addLink(){var a=document.getElementsByTagName("body")[0];var b;b=window.getSelection();var c="<br/><br/> Sumber: <a href='"+document.location.href+"'>"+document.location.href+"</a><br/>Konten ialah milik dan hak cipta kuliahkomputer.com";var d=b+c;var e=document.createElement("div");e.style.position="absolute";e.style.left="-99999px";a.appendChild(e);e.innerHTML=d;b.selectAllChildren(e);window.setTimeout(function(){a.removeChild(e)},0)}document.oncopy=addLink
</script>

a. Copy script di atas
b. Ganti teks pada serpihan script yang berwarna merah sesuai dengan impian anda
c. Buka dashboard > template > Edit HTML
d. Letakkan di serpihan body (antara <body> dan </body>). Agar tidak mengganggu kinerja script lain dan dimuat belakangan, letakkan sempurna di atas </body> saja. Tag tersebut ada di serpihan paling bontot alias paling bawah sebelum tag epilog </html>, jadi pribadi scroooooooolll aja, bablaaaassss ke bawah.
e. Save template and done.

Contoh hasil teks yang dicopy dan dipaste di media lain (Facebook status editor):
Note: Script ini akan bekerja pada aneka macam jenis teks dan di manapun letaknya, jadi mungkin akan sangat mengganggu user apabila artikel di blog anda memuat script yang dibagi dan bebas dicopy. Makara perlu diperhatikan betul penggunaannya.

Membuat Form Review Jurnal Ojs 3


Dalam proses review naskah, diharapkan adanya formulir review(review form). Formulir review ini  akan  digunakan  oleh  mitra  bestari  atau revieweruntuk  menuliskan  masukan-masukan atau karya pikir atas naskah yang beliau telaah.Tutorial ini menjelaskan cara menciptakan formulir review pada aplikasi Open Journal Systems(OJS)versi 3.

Ikutilah langkah-langkah di bawah ini:
1.Lakukan loginsebagai manager pada OJS Anda

2.Klik sajian Setting > Workflow.

3. Lanjutkan dengan menentukan tab Review. Pada bab Review Forms klik pada menu Create Review Form.


4. Akan tampil kotak Create Review Form. Pada bab Title isikan nama formulir yang Anda buat. Pada bab Description and Instructionsisikan klarifikasi dan instruksi dalam mengisi formulir. Lanjutkan dengan mengklik tombol Save.


5. Anda akan kembali ke halaman sebelumnya, akan tampil daftar formulir review yang telah Anda buat. Klik pada tanda ► yang ada di samping formulir yang Anda buat, lalu klik tombol Edit.


6. Akan tampil kotak Edit. Klik tab Form Items. Sekarang Anda siap melengkapi item-item untuk formulir review. Klik sajian Create New Item.


7. Akan tampil kotak Create New Item.


8. Pada bab Item, tuliskan nama item yang akan diisi oleh reviewer. Misalnya “Write your comment about title and abstract of manuscript. ”, alasannya yaitu nantinya akan meminta masukan reviewer terkait judul dan ajaib naskah. Sesuaikan dengan kebutuhan jurnal Anda.
9. Beri tanda cek pada opsi Reviewer required to complete item , artinya reviewer nanti harus mengisi isian ini.
10. Beritanda cek pada opsi Included in message to author , artinya pesan ini akan dikirimkan ke penulis.
11. Pada Choose item type, ada beberapa pilihan, dalam hal ini pilihlah Extended text box, sehingga reviewer sanggup mengetikkan masukan dalam bentuk goresan pena yang panjang sanggup dalam beberapa baris, bukan kata tunggal (Single word) dan bukan kalimat satu baris (Single line).
12. Bila diperlukan, Anda sanggup menentukan tipe Checkboxes, sehingga reviewer sanggup menentukan satu atau lebih opsi yang disediakan.
13. Bila diharapkan juga, Anda sanggup menentukan tipe Radio buttons, sehingga reviewer hanya sanggup menentukan satu opsi dari beberapa opsi ya ng disediakan.
14. Bila diharapkan juga, Anda sanggup menentukan tipe Drop - down box, sehingga reviewer hanya sanggup menentukan satu opsi dari beberapa opsi yang disediakan.
15. Opsi - opsi pilihan sanggup dibentuk dengan mengklik sajian Add Item pada bab Response Options.
16. Klik tombol Save. Anda akan kembali ke bab Form Items. Ulangi prosesnya dengan mengklik Create New Item untuk menciptakan item yang lain hingga formulir review Anda lengkap. Gambar di bawah yaitu formulir review yang penulis buat


17. Untuk melihat pratayang formulir, klik sajian Preview Form.


18. Proses pembuatan item akibat dengan mengklik tab Review Form dan klik tombol Save. Anda akan kembali ke daftar formulir review yang telah dibuat.

19. Klik pada ► lalu klik sajian Copy untuk memalsukan formulir yang telah Anda buat. Penggandaan ini bermanfaat kalau nanti Anda perlu menciptakan formulir yang gres dengan beberapa modifikasi dari yang lama.
20.Untuk mengaktifkan formulir yang telah Anda buat ini beri tanda cek pada kotak Active di samping nama formulir.


21.Akan tampil kotak dialog. Klik tombol OK untuk mengaktifkannya.




22.Sekarang formulir review telah siap dipakai dalam proses review naskah.
23.Pada sisi editor, kalau editor meng-assign reviewer, maka editor sanggup menentukan formulir review yang telah Anda buat tersebut.


24. Berikut ini tampilan dihalaman reviewer


Demikian klarifikasi cara menciptakan review form pada OJS versi 3. Semoga Bermanfaat.

Sumber: http://ilmukomputer.org/2018/06/01/membuat-review-form-di-ojs-3/

Cara Meraih Tuntutan Publikasi Artikel Jurnal Scopus



Banyak sekali kawan2 Dosen yang konsultasi ke aku wacana cara jitu biar tembus jurnal SCOPUS. Umumnya mereka konsultasi via email. Namun, tidak sedikit yang tiba sendiri ke kantor aku di Bandung.

Masalah yang mereka hadapi sangat beragam; dari mulai cara menulis judul, nama (para) penulis, afiliasi, keywords, abstract, Introdution, Literature review, cara menulis References, … etc. Bahkan cara mencari jurnal yang sesuai. Pendek kata, duduk perkara mereka terutama adalah: "Mereka tidak tahu wacana standar kualitas manuscript yang dituntut jurnal internasional bereputasi."

Setiap jurnal memiliki tuntutan sendiri2. Sebagai international reviewer, kiprah aku antara lain menyelidiki kesesuaian manuscript dengan journal policy. Kemudian aku menuliskan comments and/or suggestions, dan menawarkan rekomendasi kepada Editor-in Chief.

Berikut aku berikan salah satu referensi tuntutan kualitas jurnal SCOPUS (dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh reviewers). 

1. Is this manuscript an ORIGINAL contribution?
2. Does the title of this paper clearly REFLECT its contents?
3. Is the abstract sufficiently INFORMATIVE?
4. Is the PRESENTATION and ORGANIZATION satisfactory?
5. Are the methods used adequate and APPROPRIATE to yield accurate and reliable data?
6. Are there any ERRORS of facts, interpretation or calculation?
7. Should any parts be CONDENSED or OMITTED? (Please make specific suggestions on manuscript)
8. Is the INTERPRETATION and conclusion sound and justified by the data?
9. Are the REFERENCES adequate and relevant?

Jadi, tatkala Anda menyusun menuscript, perhatikanlah betul2 pertanyaan 1 – 9 tsb.

Selamat berkarya,
Maman A. Djauhari (Pensiun dari ITB tahun 2009)
Reviewer 25 buah jurnal internasional

Senin, 27 Agustus 2018

Manajemen Hoax


Pada program ILC edisi 21 Agustus 2018 kemarin, pakar komunikasi Effendi Gazali mengemukakan fakta yang menarik, alasannya yaitu mengungkapkan faktor kunci kemenangan dan kekalahan sebuah kontestasi, sekaligus menandakan tugas kunci media, khususnya media sosial, dalam kala keterbukaan informasi dan komunikasi ketika ini. Aneh juga fakta penting ini belum ada yang merespon.

Effendi Gazali menyampaikan bahwa selama masa kampanye Pemilihan Presiden AS pada tahun 2016, Hillary Clinton telah melaksanakan klaim kebenaran sebanyak 72 kali dan hanya melaksanakan klaim kebohongan sebanyak 14 kali, atau 84 berbanding 16%. Sedangkan Donald Trump melaksanakan klaim kebenaran hanya 29 kali berbanding klaim kebohongan sebanyak 113 kali, atau 20 berbanding 80%.

Hasilnya, Hillary kalah dan Trump keluar sebagai pemenang. Ternyata kebohongan yang terorganisir mengalahkan kebenaran yang kurang atau tidak terorganisir.

Sebelumnya sudah beredar buku berjudul "The Hitler Effect", sebuah buku sangat pribadi dan terbatas yang membongkar teknik-teknik manipulasi rekayasa sisi gelap fikiran manusia. Beberapa kutipan pidato Hitler berikut inilah agaknya yang kemudian mewabah menjadi The Hitlet's Effect:

“Buatlah kebohongan yang besar, buatlah menjadi sederhana, selalu ulangi kebohongan itu, dan jadinya orang-orang akan percaya."

“Dengan propaganda yang efektif dan berkelanjutan, seseorang sanggup menciptakan orang banyak melihat nirwana sebagai neraka, atau kehidupan yang sangat menyedihkan sebagai surga.”

Pada goresan pena sebelumnya telah disebutkan, bahwa ketika ini kita sedang berada pada zaman keempat dalam Sejarah Islam, di mana fitnah dan ujian terhebat akan terjadi pada umat islam; zaman di mana akan terjadi pembuktian semua tanda kiamat yang telah digambarkan dalam hadist-hadist final zaman. Di antaranya: lahirnya para pemimpin dzalim, diberikannya amanah pada yang bukan ahlinya, makin meluasnya perzinaan, khamr dan narkoba, tidak terhindarnya seluruh insan dari sistem riba,  serta tatanan masyarakat yang sudah terbuai media sehingga yang dusta dianggap benar dan yang benar dianggap dusta. Inilah agaknya The Hitler's Effect itu.

Menjual Sapi Seharga Ayam

Suatu ketika sepasang kakek-nenek yang mempunyai seekor sapi, sedang berbicara di dalam rumahnya:

Kakek: “Nek…, Kalau kita ternak sapi saja, penghasilannya paling cuma setahun sekali…”

Nenek: “Terus gimana dong, Kek?”

Kakek: “Gimana kalau kita jual saja sapi kita, terus hasilnya kita belikan kuda buat narik delman, jadi untungnya bisa tiap hari.”

Nenek: “Wah inspirasi manis tuh, Kek!”

Tanpa diketahui, ternyata pembicaraan si kakek dan si nenek, didengarkan oleh persekutuan pencuri.

Akhirnya mereka menciptakan inspirasi licik untuk mengelabui kakek-nenek tersebut.

Keesokan harinya si kakek dan nenek berjalan menuntun sapinya menuju pasar. Di tengah jalan mereka bertemu dengan seorang pemuda, yg merupakan salah satu dari persekutuan pencuri tersebut.

Pencuri 1: “Waaaah! AYAM-nya manis sekali kek! Berapa mau di jual?”

Kakek: “Enak saja dibilang AYAM, yang berkaki empat menyerupai ini namanya ya SAPI!”
Pencuri 1: “Hahaaaa… si Kakeek bercanda aja…, dari dulu juga yang kaya gini mah namanya AYAM, Keek!”

Kakek: “Haaaah.. sabodoo ah!!”

Selang beberapa lama, ternyata si kakek bertemu kembali dengan seorang pemuda, salah satu persekutuan pencuri juga.

Pencuri 2: “Dijual berapa ayamnya, Kek?”

Kakek: “Ini SAPIIIIII,.. bukan AYAM!”

Sambil melanjutkan perjalanan. Akhirnya si kakek mulai ragu dan bertanya kepada si nenek. “Emang bener ini teh ayam, Nek?”

Nenek: “Bukan kek… ini mah sapi…”

Kakek: “Atau kita sudah mulai pikun yaah??”
Nenek: “Gak tau juga, Kek …”

Sesampainya di pasar…

Pencuri 3: “Naaaah ini diaaaa,… Akhiiirnyaaa… tiba juga AYAM yang ditunggu-tunggu. "Mau dijual berapa Kek ayamnya?”

Setelah berdebat, jadinya si kakek menjual SAPINYA seharga AYAM.

(Toto Warsono Blogs,
Rabu 12 Agustus 2015.
Berbagi Kisah-kisah Hikmah, Bisnis dan Dakwah "Kebenaran yang Tidak Terorganisir akan Dikalahkan oleh Kejahatan yang Terorganisir").

Renungan

Si kakek-nenek jadinya harus mengalah menjual sapi seharga ayam, padahal hingga kapan pun sapi tidak akan pernah bisa menjelma ayam. Tapi Sang kakek-nenek tidak berdaya terhadap bombardir kebohongan sapinya dibilang ayam; klaim kebenaran Sang kakek-nenek berhasil dikalahkan oleh kebohongan yang direkayasa; klaim kebenaran dikalahkan oleh rekayasa kebohongan.

Ternyata keunggulan klaim kebenaran saja tidak cukup untuk memenangkan sebuah persaingan. Dibutuhkan administrasi kebohongan semoga bisa mengalahkan klaim kebenaran. Tentu saja klaim kebenaran yang dikelola secara benar, sangat bisa mengalahkan klaim kebohongan yang dikelola secara sama-sama benar.

Untungnya, seorang Hitler sekali pun ternyata tidak bisa memadamkan cahaya kebenaran, alasannya yaitu ia juga pernah berpidato begini:

“Selalu lebih sulit melawan kepercayaan dibandingkan melawan pengetahuan.”

Padahal Hitler sangat mungkin belum tahu bahwa ada Janji kemenangan bagi oran-orang beriman:

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kau yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menyebabkan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menyebabkan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridlai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, sehabis berada dalam ketakutan menjadi kondusif sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir sehabis (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (al-Nur: 55).

Siapakah orang beriman itu?

“Mereka itu yaitu orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat , yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu.” (al-Taubah: 112).

Masalahnya, bagaimana mengelola klaim kebenaran ini, semoga tidak terulang lagi sejarah dimana ketulusan Abu Musa dikalahkan oleh kelicikan Amr bin Ash; semoga kepolosan sang kakek-nenek tidak dikalahkan oleh kelicikan sebuah rekayasa; bagaimana mengelola klaim kebenaran secara benar semoga bisa mengalahkan klaim-klaim kebohongan?

Di sinilah pentingnya tugas media sosial, yaitu menangkal dan meluruskan informasi dan bombardir informasi menyesatkan yang  diorganisir secara sistematis, masiv.

والله اعلم

Mau Timeline Atau Beranda Facebook Mu Higienis Dari Politik?


Sering kali kita risih dengan perdebatan politik. bagamana cara menghindari timeline facebook kita terhindar dari kampaye melalui facebook, begini caranya:

1. Kunjungi situs https://www.fbpurity[.]com/install.htm



2. install addons nya

3. sesudah terinstall, ikuti step2nya
4. klik FBP di samping sajian "Home"
5. masukkan text yang mau di filter semoga tidak muncul di timeline atau beranda
6. bila sudah final klik "Save and Close"


Plugini ini bersifat gratis dan kondusif dari spam.ada beberapa sajian pilihan yang dapat kita utak atik sendiri, sisanya terserah kalian mau disetting gimana. aku hanya memakai ini untuk filter2 kata yang mengandung politik saja sih.

Semoga bermanfaat

Cara Meraih Tuntutan Publikasi Artikel Jurnal Scopus



Banyak sekali kawan2 Dosen yang konsultasi ke aku wacana cara jitu biar tembus jurnal SCOPUS. Umumnya mereka konsultasi via email. Namun, tidak sedikit yang tiba sendiri ke kantor aku di Bandung.

Masalah yang mereka hadapi sangat beragam; dari mulai cara menulis judul, nama (para) penulis, afiliasi, keywords, abstract, Introdution, Literature review, cara menulis References, … etc. Bahkan cara mencari jurnal yang sesuai. Pendek kata, duduk perkara mereka terutama adalah: "Mereka tidak tahu wacana standar kualitas manuscript yang dituntut jurnal internasional bereputasi."

Setiap jurnal memiliki tuntutan sendiri2. Sebagai international reviewer, kiprah aku antara lain menyelidiki kesesuaian manuscript dengan journal policy. Kemudian aku menuliskan comments and/or suggestions, dan menawarkan rekomendasi kepada Editor-in Chief.

Berikut aku berikan salah satu referensi tuntutan kualitas jurnal SCOPUS (dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh reviewers). 

1. Is this manuscript an ORIGINAL contribution?
2. Does the title of this paper clearly REFLECT its contents?
3. Is the abstract sufficiently INFORMATIVE?
4. Is the PRESENTATION and ORGANIZATION satisfactory?
5. Are the methods used adequate and APPROPRIATE to yield accurate and reliable data?
6. Are there any ERRORS of facts, interpretation or calculation?
7. Should any parts be CONDENSED or OMITTED? (Please make specific suggestions on manuscript)
8. Is the INTERPRETATION and conclusion sound and justified by the data?
9. Are the REFERENCES adequate and relevant?

Jadi, tatkala Anda menyusun menuscript, perhatikanlah betul2 pertanyaan 1 – 9 tsb.

Selamat berkarya,
Maman A. Djauhari (Pensiun dari ITB tahun 2009)
Reviewer 25 buah jurnal internasional

Cara Saluran Mysql Dari Komputer Lain


Pada tutorial ini saya ingin menuliskan bagaimana cara membuka terusan server Database MySQL/MariaDB tersebut semoga sanggup diakses dari komputer lain yang satu jaringan maupun yang berbeda jaringan. Pada tutorial ini  Akses komputer tidak dibatasi hanya satu komputer namun pada seluruh komputer. Secara default hanya satu komputer saja yang / lokal yang sanggup mengakses demi alasan keamanan. Secara default, MySQL Server hanya akan membuka aksesnya kepada localhost (127.0.0.1) alias komputer dimana aplikasi server database MySQL diinstall. Pada kasus ini ingin membuka hak terusan server database MySQL tersebut semoga sanggup diakses oleh jaringan luas internet/intranet dengan server database MySQL tersebut yang berada di alamat 192.168.50.2.

Sebagai informasi, server yang dipakai 5.5.59-MariaDB-1ubuntu0.14.04.1 (Ubuntu).
 Berikut pesan error yang terlihat apabila kita ingin membangun koneksi ke server MySQL sebelum dibuka aksesnya:


Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa saya ingin mengakses server database MySQL yang berada pada alamat IP 192.168.50.2, dan balasannya yaitu ditolak. Lalu bagaimana cara membuka aksesnya dari komputer lainnya? Berikut langkah langkahnya:
Silakan masuk ke dalam server MySQL melalui SSH (jika server MySQL yang anda gunakan menggunakan sistem operasi Linux), jikalau disini server database mysql saya yaitu di alamat 192.168.50.2, sesudah berhasil masuk kemudian saya akan membuka file my.cnf dengan perintah:

 sudo nano /etc/mysql/my.cnf

Lalu amati dan ubah bagian:

 bind-address = 127.0.0.1

menjadi

 bind-address = 127.0.0.1  bind-address = 192.168.50.2

kemudian simpan.  
kemudian silakan restart servis server Database MySQL dengan perintah:

 sudo service mysql restart

Setelah itu silakan coba terusan server Database MySQL dari dalam localhost terlebih dahulu sebelum dari komputer lain dengan perintah:

 mysql -u root -p

jikalau berhasil, silakan coba terusan dari komputer lain yang beralamat IP 192.168.0.254 sesuai yang tadi dimasukkan ke dalam tabel user di dalam server Database MySQL dengan perintah:
 mysql -h 192.168.0.252 -u root -p

jikalau berhasil maka anda akan menjumpai prompt console mysql menyerupai dikala anda login dari localhost server database MySQL menyerupai gambar di bawah:
Selanjutnya untuk sanggup diakses melalui bahasa pemrograman lakukan langkah berikut: 
  • Buka browser dan masuk halaman phpMyadmin

  • Catatan sedikit, jikalau eksklusif menentukan pengguna, nantinya hak terusan yang dibentuk akan secara otomatis mengarah ke seluruh database yang ada di komputer A tersebut, tapi jikalau ingin memeberikan batasan database mana yang akan diakses, sebaiknya pilih databasenya terlebih dahulu menyerupai gambar di sebelah kiri, kemudian pilih pengguna/user. 
  • Setelah tampil halaman pengguna/user pilh tambahkan pengguna/add user.
  • perhatikan gambar dibawah ini, dan isi semua kolom yang ditunjuk anak panah.
  • Untuk kolom nomor 2 pada gambar, tanda % membuktikan bahwa semua host/atau komputer yang mempunyai user dan password sanggup mengaksesnya. Untuk tipe ini &nbsp;sangat cocok bagi yang menggunakan dynamic IP adress dimana alamat IP selalu berubah-ubah, menyerupai penggunaan modem. Tapi saya sarankan bagi pengguna Static IP (alamat IP yang tetap) untuk memasukan alamat IP tersebut semoga lebih kondusif dan tidak sembarangan orang sanggup masuk.
  • Jika sudah klik Tombol Kirim/go
  • Jika sudah berhasil akan ditampilkan halaman pengguna/user terbaru, dan pastikan pengguna gres yang telah ditambahkan tadi muncul.


Jika sudah berhasil, untuk penggunaan pada aplikasi client pada Komputer B, kita hanya butuh mengubah alamat server pada koneksinya yang biasanya menggunakan server : Localhost, sanggup diubah menjadi: server : Komputer-A (sesuai nama komputer A). Cukup itu saja dan koneksi akan sukses.

Semoga bermanfaat.

Manajemen Hoax


Pada program ILC edisi 21 Agustus 2018 kemarin, pakar komunikasi Effendi Gazali mengemukakan fakta yang menarik, alasannya yaitu mengungkapkan faktor kunci kemenangan dan kekalahan sebuah kontestasi, sekaligus menandakan tugas kunci media, khususnya media sosial, dalam kala keterbukaan informasi dan komunikasi ketika ini. Aneh juga fakta penting ini belum ada yang merespon.

Effendi Gazali menyampaikan bahwa selama masa kampanye Pemilihan Presiden AS pada tahun 2016, Hillary Clinton telah melaksanakan klaim kebenaran sebanyak 72 kali dan hanya melaksanakan klaim kebohongan sebanyak 14 kali, atau 84 berbanding 16%. Sedangkan Donald Trump melaksanakan klaim kebenaran hanya 29 kali berbanding klaim kebohongan sebanyak 113 kali, atau 20 berbanding 80%.

Hasilnya, Hillary kalah dan Trump keluar sebagai pemenang. Ternyata kebohongan yang terorganisir mengalahkan kebenaran yang kurang atau tidak terorganisir.

Sebelumnya sudah beredar buku berjudul "The Hitler Effect", sebuah buku sangat pribadi dan terbatas yang membongkar teknik-teknik manipulasi rekayasa sisi gelap fikiran manusia. Beberapa kutipan pidato Hitler berikut inilah agaknya yang kemudian mewabah menjadi The Hitlet's Effect:

“Buatlah kebohongan yang besar, buatlah menjadi sederhana, selalu ulangi kebohongan itu, dan jadinya orang-orang akan percaya."

“Dengan propaganda yang efektif dan berkelanjutan, seseorang sanggup menciptakan orang banyak melihat nirwana sebagai neraka, atau kehidupan yang sangat menyedihkan sebagai surga.”

Pada goresan pena sebelumnya telah disebutkan, bahwa ketika ini kita sedang berada pada zaman keempat dalam Sejarah Islam, di mana fitnah dan ujian terhebat akan terjadi pada umat islam; zaman di mana akan terjadi pembuktian semua tanda kiamat yang telah digambarkan dalam hadist-hadist final zaman. Di antaranya: lahirnya para pemimpin dzalim, diberikannya amanah pada yang bukan ahlinya, makin meluasnya perzinaan, khamr dan narkoba, tidak terhindarnya seluruh insan dari sistem riba,  serta tatanan masyarakat yang sudah terbuai media sehingga yang dusta dianggap benar dan yang benar dianggap dusta. Inilah agaknya The Hitler's Effect itu.

Menjual Sapi Seharga Ayam

Suatu ketika sepasang kakek-nenek yang mempunyai seekor sapi, sedang berbicara di dalam rumahnya:

Kakek: “Nek…, Kalau kita ternak sapi saja, penghasilannya paling cuma setahun sekali…”

Nenek: “Terus gimana dong, Kek?”

Kakek: “Gimana kalau kita jual saja sapi kita, terus hasilnya kita belikan kuda buat narik delman, jadi untungnya bisa tiap hari.”

Nenek: “Wah inspirasi manis tuh, Kek!”

Tanpa diketahui, ternyata pembicaraan si kakek dan si nenek, didengarkan oleh persekutuan pencuri.

Akhirnya mereka menciptakan inspirasi licik untuk mengelabui kakek-nenek tersebut.

Keesokan harinya si kakek dan nenek berjalan menuntun sapinya menuju pasar. Di tengah jalan mereka bertemu dengan seorang pemuda, yg merupakan salah satu dari persekutuan pencuri tersebut.

Pencuri 1: “Waaaah! AYAM-nya manis sekali kek! Berapa mau di jual?”

Kakek: “Enak saja dibilang AYAM, yang berkaki empat menyerupai ini namanya ya SAPI!”
Pencuri 1: “Hahaaaa… si Kakeek bercanda aja…, dari dulu juga yang kaya gini mah namanya AYAM, Keek!”

Kakek: “Haaaah.. sabodoo ah!!”

Selang beberapa lama, ternyata si kakek bertemu kembali dengan seorang pemuda, salah satu persekutuan pencuri juga.

Pencuri 2: “Dijual berapa ayamnya, Kek?”

Kakek: “Ini SAPIIIIII,.. bukan AYAM!”

Sambil melanjutkan perjalanan. Akhirnya si kakek mulai ragu dan bertanya kepada si nenek. “Emang bener ini teh ayam, Nek?”

Nenek: “Bukan kek… ini mah sapi…”

Kakek: “Atau kita sudah mulai pikun yaah??”
Nenek: “Gak tau juga, Kek …”

Sesampainya di pasar…

Pencuri 3: “Naaaah ini diaaaa,… Akhiiirnyaaa… tiba juga AYAM yang ditunggu-tunggu. "Mau dijual berapa Kek ayamnya?”

Setelah berdebat, jadinya si kakek menjual SAPINYA seharga AYAM.

(Toto Warsono Blogs,
Rabu 12 Agustus 2015.
Berbagi Kisah-kisah Hikmah, Bisnis dan Dakwah "Kebenaran yang Tidak Terorganisir akan Dikalahkan oleh Kejahatan yang Terorganisir").

Renungan

Si kakek-nenek jadinya harus mengalah menjual sapi seharga ayam, padahal hingga kapan pun sapi tidak akan pernah bisa menjelma ayam. Tapi Sang kakek-nenek tidak berdaya terhadap bombardir kebohongan sapinya dibilang ayam; klaim kebenaran Sang kakek-nenek berhasil dikalahkan oleh kebohongan yang direkayasa; klaim kebenaran dikalahkan oleh rekayasa kebohongan.

Ternyata keunggulan klaim kebenaran saja tidak cukup untuk memenangkan sebuah persaingan. Dibutuhkan administrasi kebohongan semoga bisa mengalahkan klaim kebenaran. Tentu saja klaim kebenaran yang dikelola secara benar, sangat bisa mengalahkan klaim kebohongan yang dikelola secara sama-sama benar.

Untungnya, seorang Hitler sekali pun ternyata tidak bisa memadamkan cahaya kebenaran, alasannya yaitu ia juga pernah berpidato begini:

“Selalu lebih sulit melawan kepercayaan dibandingkan melawan pengetahuan.”

Padahal Hitler sangat mungkin belum tahu bahwa ada Janji kemenangan bagi oran-orang beriman:

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kau yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menyebabkan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menyebabkan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridlai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, sehabis berada dalam ketakutan menjadi kondusif sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir sehabis (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (al-Nur: 55).

Siapakah orang beriman itu?

“Mereka itu yaitu orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat , yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu.” (al-Taubah: 112).

Masalahnya, bagaimana mengelola klaim kebenaran ini, semoga tidak terulang lagi sejarah dimana ketulusan Abu Musa dikalahkan oleh kelicikan Amr bin Ash; semoga kepolosan sang kakek-nenek tidak dikalahkan oleh kelicikan sebuah rekayasa; bagaimana mengelola klaim kebenaran secara benar semoga bisa mengalahkan klaim-klaim kebohongan?

Di sinilah pentingnya tugas media sosial, yaitu menangkal dan meluruskan informasi dan bombardir informasi menyesatkan yang  diorganisir secara sistematis, masiv.

والله اعلم