Sabtu, 08 Desember 2018

Jadilah Mahasiswa Yang Pandai Bersyukur


Namanya mbah Pon......
Penjual gudeg dipojokan pasar Beringharjo Jogja.
Mempunyai 5 anak yang 2 kuliah di UGM, 2 lagi di ITB dan 1 di UI, mereka sekolah hingga jenjang kuliah tanpa beasiswa.
Siang itu mbah Pon duduk didepan para penerima seminar yang antusias ingin mencar ilmu kesuksesan dari mbah Pon.
Banyak pertanyaan dilemparkan, tapi tidak ada tanggapan dari mbah Pon yang dapat memuaskan peserta. Misalkan, dikala ada pertanyaan, kiat mendidik anak, jawabannya hanya, "nggih biasa mawon, nek badung nggih dikandani"
Pertanyaan soal pembayaran kuliah anak-anaknya dijawab mbah Pon.. "Pas kedah bayar sekolah nggih dibayar"
Peserta seminar sudah tidak tahu lagi harus bertanya apa, alasannya yakni tidak ada tanggapan yang Istimewa dari mbah Pon.
Hingga seorang penerima bertanya, " mbah Pon, napa njenengan mboten nate wonten masalah?"
Dengan wajah gundah mbah Pon balik bertanya, " duduk kasus niku napa tho? Masalah niku sing kados pundi?"
Peserta itu mencontohkan "Niku lho mbah, misalke pas badhe mbayar sekolah pas mboten wonten arthone"
Dengan tersenyum mbah Pon menjawab, " oh..niku tho, nggih gampil mawon, dereng wonten artho nggih kula nyuwun Gusti Allah, lha ndilalah mbenjang e gudeg e wonten ingkang mborong"
Jawaban mbah Pon menampar para penerima seminar yang notabene yakni orang-orang berakal terpelajar. Orang-orang yang paham wacana ilmu energi dan bagaimana aturan energi bekerja, Energi selalu menarik energi yang bersifat sama
Mbah Pon tidak tahu apa itu masalah, sehingga tidak pernah menganggap hidupnya ada masalah.
Bagaimana mungkin duduk kasus tiba dalam kehidupannya..??
#Pandaibersyukur
#HanyaAllahtempatmeminta
#Ayoberbuatbaek
#Ojokeseldadiwongaapik
(Copas Dari FB Deo Amy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar